BAB
I
PENDAHULUAN
Sistem peredaran
darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel.
Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari
homeostasis). Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah
terbuka dan sistem peredaran darah tertutup. Sistem peredaran darah, yang
merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem
kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung
oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan
fisiologis cairan tubuh. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke
sel dan karbon dioksida dalam arah yang berlawanan . Kedua, yang diangkut dari
nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran
pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengkonsumsi, sesuai dengan
kebutuhan mereka, diproses atau disimpan. Metabolit yang dihasilkan atau produk
limbah (seperti urea atau asam urat) yang kemudian diangkut ke jaringan lain
atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus besar). Juga mendistribusikan darah
seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan
dalam tubuh. Pada hewan alat transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan
tingkat tinggi alat transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat
peredaran darah adalah jantung dan pembuluh darah.
Jantung adalah
pompa yang sangat mengagumkan, bekerja tanpa kita harus melakukan usaha untuk
membuat denyut itu secara sengaja. Ia bekerja tanpa perintah kesadaran diri
manusia. Dan begitulah, ia akan tetap berdenyut, sekitar seratus ribu kali
setiap hari selama 30, 50, 100 tahun atau berapapun lama umur seseorang. Tak
seorangpun ahli jantung bisa mengerti, darimana baterai atau arus listrik yang
menghidupi pompa ini.
BAB
II
ISI
2.1 STRUKTUR SISTEM SIRKULASI
Sistem
sirkulasi terdiri dari sistem pembuluh darah dan sistem pembuluh limpa. Sistem
pembuluh darah terdiri atas (1) Jantung yaitu sebuah organ yang berfungsi memompa
darah, (2) Arteri yang berfungsi membawa darah ke organ-organ dan jaringan, (3)
Aorta yang merupakan arteri jenis elastis, (4) Vena yang berfungsi
mengembalikan darah ke jantung, (5) Kapiler adalah saluran kecil yang
beranastomose, membelah diri, dan menyediakan diri untuk pertukaran berbagai zat
antara darah dan jaringan.
Gambar 2.1. Struktur
Sistem Sirkulasi
2.1.1 Jantung
Jantung
adalah sebuah pompa yang memiliki empat bilik. Dua bilik yang terletak di atas
disebut Atrium, dan dua yang di bawah
disebut Ventrikel. Jantung juga dapat dibagi menjadi dua bagian,yaitu bagian
kanan yang bertugas memompa darah ke paru-paru, dan bagian kiri yang bertugas
memompa darah ke seluruh tubuh manusia. Atrium dan ventrikel masing-masing akan
dipisahkan oleh sebuah katup, sedangkan sisi kanan dan kiri jantung akan
dipisahkan oleh sebuah sekat yang dinamakan dengan septum. Katup jantung berfungsi
terutama agar darah yang telah terpompa tidak kembali masuk ke dalam lagi.
Gambar 2.1.1. Jantung
Pembuluh yang mengembalikan darah dari
jaringan ke atrium disebut dengan vena, dan pembuluh yang mengangkut darah
menjauhi ventrikel dan menuju ke jaringan disebut dengan arteri. Kedua belahan
jantung dipisahkan oleh septum atau sekat, yaitu suatu partisi otot kontinue
yang mencegah percampuran darah dari kedua sisi jantung. Pemisahan ini sangat
penting karena separuh jantung janan menerima dan memompa darah yang mengandung
oksigen rendah sedangkan sisi jantung sebelah kiri memompa darah yang mengandung
oksigen tinggi.
Sirkulasi jantung memiliki 3 komponen
penting diantaranya yaitu : Jantung itu sendiri yang mempunyai fungsi sebagai
pompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar timbul gradien dan darah dapat
mengalir ke seluruh tubuh. Pembuluh darah yang mempunyai fungsi sebagai saluran
untuk mendistribusikan darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan
mengembalikannya kembali ke jantung sendiri.
Darah yang mempunyai fungsi sebagai medium transportasi dimana darah akan membawa oksigen dan nutrisi.
Darah yang mempunyai fungsi sebagai medium transportasi dimana darah akan membawa oksigen dan nutrisi.
Jantung ketika bekerja secara
berselang-seling berkontraksi untuk mengosongkan isi jantung dan juga
berelaksasi untuk mengisi darah kembali. Siklus jantung terdiri atas periode
sistol (kontraksi dan pengosongan isi) dan diastol (relaksasi dan pengisian jantung).
Atrium dan ventrikel mengalami siklus sistol dan diastol terpisah. Kontraksi
terjadi akibat penyebaran eksitasi (mekanisme listrik jantung) ke seluruh
jantung. Sedangkan relaksasi timbul setelah repolarisasi atau tahapan relaksasi
otot jantung. Jantung merupakan bagian yang terspeseialisasi dan memiliki 3
bagian, yaitu:
2.1.1.1
Endokardium
Endokardium, yang bersesuaian dengan
selaput dalam dari pembuluh, meliputi suatu lapisan endotel dan suatu lapisan
subendotel yg relatif tebal. tersusun dari jaringan penyambung,otot polos,dan
serat-serat elastic. Katup-katup jantung adalah lipatan dari endokardium dimana
unsur-unsur fibroelastisnya mencolok.
2.1.1.2
Myokardium
Myokardoium atau lapisan otot merupakan
persesuaian selaput yang paling tebal dari pembuluh. Ia tersusun dari
berkas-berkas otot yg saling melilit. Akan tetapi, jaringannya tidak serupa
dengan selaput tebal pembuluh. Ia merupakan otot-otot dari jenis khas, otot
jantung, yg tidak terdapat di bagian tubuh manapun. Dalam atrium, serat-serat
ototnya tersusun dalam berkas yg membentuk suatu struktur yg menyerupai
kisi-kisi. Dalam ventrikel, beberapa dari serat-serat otot pada permukaan
dalam., tampak sebagai berkas-berkas terisolasi.
2.1.1.3
Epikardium
Epikardium adalah bagian viseral dari
kantong perikardial yang membungkus jantung. Penutupnya terdiri atas suatu
lapisan tunggal dari sel-sel mesotel pipih.
2.1.2
Arteri
Arteri adalah pembuluh yang keluar dari
jantung menuju kapiler atau ruang hemosoel. Biasanya cairan yang ada didalamnya
kaya akan oksigen dan miskin akan karbondioksida, tetapi kadar gas-gas dalam
pembuluh tergantung pada tempat pertukaran gas. Dinding arteri yang lebih tebal
menyediakan kekuatan dan elastisitas yang mengakomodikasikan aliran darah yang
dipompakan secara cepat pada tekanan tinggi melalui arteri oleh jantung.
Kekuatan tiap sistol ventrikelnya mendorong darah kedalam arteri dan
melebarkannya agar dapat menampung darah tersebut. Pada sewaktu diastole, kelenturan dinding bagian
pertama arteri tersebut membantu mendorong darah ke bagian berikut dari arteri
tersebut membantu mendorong darah kebagian berikut dari arteri yang kemudian
menjadi lebar. Andaikan arteri itu pipa-pipa yang kaku, maka arteri akan
mengantarkan pancaran-pancaran yang seirama dengan sistol ventrikel. Darah akan
menerjang-nerjang seperti uap air yg masuk dengan deras dalam pipa radiator
kosong. Tersusun dari 3 selaput atau
tunikum :
1. Selaput
dalam terdiri atas pelapis-pelapis dalam endotel, suatu lapisan antara jaringan
penyambung, dan suatu lapisan luar dari jaringan elastis.
2. Suatu
selaput tengah terutama terdiri atas sel-sel otot polos yg tersusun secara
sirkuler bercampuran dengan berbagai jumlah jaringan penyambung.
3. Suatu
selaput luar yg tersusun dari jaringan kolagen dan elastis
Arteti
biasanya diklasifikasi sebagai besar, sedang dan kecil, tergantung pada jumlah
dan susunan beberapa jaringan komponen dalam berbagai selaput.
Arteriola dan arteri kecil. Pembuluh yg
mempunyai diameter 20-100 nanometer biasanya termasuk kelompok ini. Bila darah
mengalir melalui arteriola kearah alas kapiler, ia memasuki serangkaian
saluran-saluran kecil yg disebut metarteriola dan akhirnya, pada beberapa
jaringan beberapa otot kerangka, mengalir melalui suatu sfinker prekapilerke
dalam alas kapiler. Arteri kecil biasanya adalah arteriyg menghubungkan
arteriola dengan arteri berukuran sedang.
Arteri berukuran sedang. Kebanyakan dari
arteri tersebut seperti arteri aksiler, mesenterium, limpa, dan radial termasuk
kelompok arteri sedang. Arteri-arteri ini mempunyai dinding yg relatif tebal yg disebabkan oleh sejumlah otot yg
terdapat didalamnya. Mereka dikenal sebagai arteri pendistribusi, berlawanan
dengan yg disebut arteri elastis (arteri besar), seperti aorta, yg disesuaikan
untuk aliran volume besar.
Aorta (arteri jenis elastis). Selaput
aorta dilapisi sel endotel polygon pendek. Dibawah lapisan ini terdapat suatu
lapisan yg mengandung serat-serat kolagen dan yg mengandung serat-serat kolagen
dan elastin halus dan juga beberapa fibroblast terpencar. Susunan dinding
arteri berpengaruh pada tekanan nadi dalam alas vaskuler. Pada usia tua,
dinding arteri banyak kehilangan jaringan elastis dan jaringan otot mereka, yg
diganti dengan jaringan berserat yg relative tidak melentur dan plaket-plaket
yg mengapur. Akibatnya, tekanan darah yg ditimbulkan selama kontraksi jantung
tidak teredam dan tekanan arterinya dapat meningkat tinggi selama sistol dan
merosot sampai rendah sekali selama diastole. Ekstrim-ekstrim tekanan ini
tercegah didalam alas vaskuler yg sangat elastis, dan luwes, dan aliran
darahnya menjadi lebih mantap dan tenang. Jika tidak demikian akan merupakan
aliran yg terputus –putus. Peregangan dan kontraksi arteri yg terjadi
bergantian itu dengan sangat cepat menuju ke perifer (7,5 m per detik) dan
dapat dirasakan sebagai denyut nadi, tetapi darah itu sendiri tidak mengalir
secepat itu. Setelah arteri mencapai jaringan, arteri akan bercabang-cabang.
Pada tiap cabang, rongga saluran menjadi makin sempit, tetapi jumlah luas
penampang lintang cabang ini menjadi makin sempit, tetapi luas penampang
lintang cabang ini menjadi jauh lebih besar. Karena itu kecepatan arus darah
berkurang, karena darah tersebut bergerak dalam suatu area yg makin menjadi
luas, seperti halnya sungai yg melebar dan mengalir kedalam suatu danau.
Tekanan rata-rata darah juga menurun terus karena pergesekan darah yg bergerak
didalam pembuluh. Tekanan darah terus menurun pada waktu darah tersebut
mengalir melalui kapiler dan vena.
Gambar 2.1.2. Arteri
dan Vena
2.1.3
Aorta
Intima
aorta dilapisi dengan sel endotel poligon pendek. Di bawah lapisan ini terdapat
suatu lapisan yang mengandung serat-serat kalogen dan elastis halus dan juga
beberapa fibroblas terpencar. Bagian yang lebih dalam dari intima juga
mengandung otot kalogen maupun otot yang berorientasi membujur serat-serat
elastis. Membran elastis dalam terdiri atas dua atau lebih lamel yang berbaur
dengan membran-membran serupa dari interna dan media. Oleh karena itu, ia sulit
untuk diidentifikasikan.
Selaput
kedua atu media merupakan lapisan yang jauh lebih tebal yang hampir merupakan
empat per lima dari tebal dindingnya. Ia terdiri dari campuran otot polos dan
serat-serat elastis yang tersusun dalam lingkaran. Serat-serat elastis ini
berdominasi dan bercampur, pada satu pihak dengan serat-serat elastis dari
intima dan di pihak lain, dengan serat-serat elastis dari lapisan paling luar.
Serat-serat otot polos bersatu untuk membentuk ban-ban yang bercabang.
2.1.4
Vena
Vena adalah bagian yang digunakan
oleh darah untuk kembali ke jantung, mempunyai dinding yg sebagian besar
terdiri atas jaringan penyambung kolagen, dengan serat otot dan serat elastis yang
jauh kurang mencolok daripada dalam dinding arteri.karena jumlah jaringan
elastisnya berkurang, maka vena tidak mempertahankan bentuknya setelah mati dan
tampak pada irisan sebagai struktur yang bulat tak teratur. Pada umumnya,
dinding vena tidak begitu tebal seperti pada arteri yg menyertainya tetapi
lumennya labih besar. Organisasi dindingnya dalam 3 selaput pelapis, seringkali
tak jelas. Bila sistemnya kita telusuri kembali dari kapiler kearah jantung,
maka dapat kita amati vena kecil dan venula, vena berukuran sedang, dan vena
besar.
Darah mengalir melalui vena terutama
sebagai akibat dari kerja otot, kapan saja kita bergerak, otot rangka kita yang
menyebabkan darah mengalir melaluinya. Didalm vena besar kita, kelepak-kelepak
jaringan yang berfungsi sebagai katup satu arah memungkinkan darah hanya
mengalir menuju jantung.
Vena
kava superior (VKS) normal berukuran 6-8 cm dengan diameter 1-2cm. Vena ini
terletak di mediastinum anterior, di depan trakea dan di sisi kanan aorta. Vena
kava superior membawa aliran darah dari kepala dan leher kembali ke atrium
kanan. Bagian VKS yang masuk ke rongga perikard sekitar 2-3 cm. 4 Pada bagian
atas VKS bermuara vena brakiosefalik kanan dan kiri, brakiosefalik kanan
menerima aliran darah dari vena subklavia dan jugular interna kanan, sedangkan
vena brakiosefalik kiri menerima aliran darah dari vena subklavia dan jugular
interna kiri.4.5 Drainase daerah kepala dan leher mempunyai 8 sistem kolateral
vena-vena, di antaranya vena paravertebra, azigos-hemiazigos, mammaria interna,
torakal lateral, jugular anterior, tiroidal, timik dan perikardiofrenik.
2.1.5
Kapiler
Kapiler merupakan pipa endotel yg
mempunyai diameter 7 sampai 9 nanometer. Mereka membentuk anyaman yang
penyebarannya berkaitan dengan kegiatan metabolisme. Dinding kapiler terdiri
atas suatu lapisan tunggal sel-sel endotel, terpisah dari suatu lapisan tipis
jaringan penyambung oleh suatu membran basal. Sel-selnya tersusun sedemikian
rupa sehingga sumbu panjang mereka sejajar dengan sumbu panjang kapilernya.
Kapiler besar mempunyai 3-5 sel. Kapiler terbungkus oleh suatu selubung tipis
serat kolagen atau retikuler dan suatu lapisan terputus-putus dari sel-sel
perikapiler.
Beberapa dari sel-sel endotel terikat
menjadi satu dalam susunan ujung bertemu ujung yg relative sederhana. Sel-sel
endotel bertumpang tindih untuk membentuk sambungan.dalam kebanyakan sambungan
terdapat suatu celah yg cukup besar yg terisi bahan padat electron.
Kapiler dan venula bertanggung
jawab terhadap pertukaran yg terjadi antara darah dan jaringan sekelilingnya.
Beberapa faktor terlibat dalam
pertukaran itu, dan factor-faktor itu bervariasi pada berbagai lokasi dan dalam
berbagai keadaan fisiologis. Pemindahan bahan-bahan dari kapiler ke jaringan
terpengaruh oleh tekanan darah. Tekanan osmotic darah mempermudah reabsorpsi.
Pertukaran melintasi dinding pembuluh jg dilakukan oleh gelembung-gelembung
pinositosis melalui pori-pori dalam dinding sel dan didaerah-daerah sambungan
sel. Venula tampak teristimewa peka terhadap zat-zat yg mempertinggi pelintasan
makromolekul dari alas kapiler ke dalam cairan jaringan.
Transfer zat-zat yg sangat penting
antara darah dan cairan interstisial yg menggenangi sel-sel berlangsung
melintasi dinding endotelium tipis kapiler. Beberapa zat bias dibawa melewati
sel endothelium dalam bentuk vesikula yg terbentuk melalui endositosis pada
salah satu sisi sel itu dan kemudian membebaskan isinya melalui eksositosis
pada sisi yg berlawanan, zat-zat lain yg dihasilkan hanya sekedar berdifusi
antara darah dan cairan interstisial. Molekul kecil, seperti oksigen dan
karbondioksida, berdifusi melalui celah antara sel-sel yg bersebelahan. Akan
tetapi, transport melalui celah tersebut sebagian besar terjadi melalui aliran
massal, yaitu pergerakan cairan akibat adanya tekanan. Tekanan hidrostatik
(tekanan darah) didalam kapiler mendorong cairan (air dan zat terlarut kecil
seperti gula, garam,oksigen,dan urea) melalui celah kapiler. Sel-sel darah yg
tersuspensi dalam darah dan sebagian besar protein yg terlarut dalam darah
terlalu besar ukurannya untuk bias melewaati endotelium dengan mudah sehingga
masih tetap berada dalam kapiler. Cairan mengalir keluar dari kapiler pada
ujung hulu di dekat arteriola, tetapi memasuki kembali bagian muara didekat
venula. Sekitar 85% cairan yg meninggalkan darah pada ujung arteri hamparan
kapiler masuk kembali ke darah dari cairan interstisial yg terdapat di ujung
vena, dan 15% sisa cairan yg hilang dari kapiler akhirnya kembali kedarah melalui
pembuluh system limfatik.
2.2 POMPA JANTUNG
Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi
dua belah bagian, dari atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini sejak
lahir tidak pernah tersambung. Belahan ini terdiri dari dua rongga yang
dipisahkan oleh dinding jantung. Maka dapat disimpulkan bahwa jantung terdiri
dari empat rongga, serambi kanan & kiri dan bilik kanan & kiri. Dinding
serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik harus melawan
gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas, khususnya di aorta, untuk
memompa ke seluruh bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah. Dua pasang rongga
(bilik dan serambi bersamaan) di masing-masing belahan jantung disambungkan
oleh sebuah katup. Katup di antara serambi kanan dan bilik kanan disebut katup
trikuspidalis atau katup berdaun tiga. Sedangkan katup yang ada di antara
serambi kiri dan bilik kiri disebut katup mitralis atau katup berdaun dua.
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah
(disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar
dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi
secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara
bersamaan.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida
(darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava)
menuju ke dalam serambi kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan
mendorong darah ke dalam bilik kanan.
Darah dari bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam
arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh
yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru,
menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.
Darah yang kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir di dalam vena
pulmonalis menuju ke serambi kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan
jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.
Darah dalam serambi kiri akan didorong menuju bilik
kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk
ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan
untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
Gambar 2.2. Pompa
Jantung
BAB
III
PENUTUP
3.1 Rangkuman
1. Sistem
peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan
dari sel.
2. Sistem
sirkulasi pada tubuh manusia terdiri atas lima organ penting yaitu:
a. Jantung
yaitu sebuah organ yang berfungsi memompa darah.
b. Arteri
yang berfungsi membawa darah ke organ-organ dan jaringan.
c. Aorta
yang merupakan arteri jenis elastis.
d. Vena
yang berfungsi mengembalikan darah ke jantung.
e. Kapiler
adalah saluran kecil yang beranastomose, membelah diri, dan menyediakan diri
untuk pertukaran berbagai zat antara darah dan jaringan.
3. Organ
organ sirkulasi memiliki struktur yang sesuai untuk mendukung fungsinya.
4. Jantung
memiliki 3 bagian, yaitu:
a. Endokardium
b. Myokardium
c. Epikardium
5. Arteri
merupakan pembuluh yang keluar dari jantung menuju kapiler atau ruang hemosoel.
6. Aorta
merupakan bagian yang dilapisi dengan sel endotel poligon pendek.
7. Vena
merupakan bagian yang digunakan oleh darah untuk kembali ke jantung.
8. Kapiler
merupakan pipa endotel yang tersusun atas sel-sel endotel.
9. Pompa
jantung terjadi pada 4 ruang pada jantung ke seluruh pembuluh darah.
DAFTAR
PUSTAKA
Bevelander dan Ramaley. 1988. Dasar-dasar Histologi.Jakarta: Erlangga
Br, Med J. 1980. Measurement
of human blood. (diakses 28 Oktober 2012)
Eddy, Jb. 2012. http//www.pulmonologychannel.
com/hemoptysis /treatment/shtml 7.http//www.
endonurse.com/articles/07/aprfeat5.html (diakses 28 Oktober 2012)
Fohnson dan raven, dkk. 1997 . Biology Fourth Edition. New York: Mc
graw hill
Mitchell, Reece.
2004. Biology edisi 5 jilid 3.
Jakarta: Erlangga
Ramli, Rosdiana. 2012. http://www.infofisioterapi.com/pembuluh-kapiler-dan-limfa.html
(diakses tanggal 28 Oktober 2012)
Reul, M Helmut
and Mustafa.
Blood Pumps For Circulatory
support (diakses tanggal 29
September 2012)
Siska. http://www.docstoc.com/docs/68208037/Bab-6-VIII-Sistem-Peredaran-Darah-Pada-Manusia-_Sisca_
(diakses tanggal 28 Oktober 2012)
http://kompiancur.blogspot.com/2012/09/sirkulasi-sistem-kerja-jantung-dalam.html
(diakses tanggal 27 oktober 2012)
http://soeharmiekav45.wordpress.com/2010/06/01/cara-kerja-jantung/
(diakses tanggal 27 Oktober 2012)