Senin, 10 November 2014

PEREDARAN DARAH



BAB I
PENDAHULUAN

Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis). Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka dan sistem peredaran darah tertutup. Sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah yang berlawanan . Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengkonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan. Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh. Pada hewan alat transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi alat transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung dan pembuluh darah.
Jantung adalah pompa yang sangat mengagumkan, bekerja tanpa kita harus melakukan usaha untuk membuat denyut itu secara sengaja. Ia bekerja tanpa perintah kesadaran diri manusia. Dan begitulah, ia akan tetap berdenyut, sekitar seratus ribu kali setiap hari selama 30, 50, 100 tahun atau berapapun lama umur seseorang. Tak seorangpun ahli jantung bisa mengerti, darimana baterai atau arus listrik yang menghidupi pompa ini.


BAB II
ISI

2.1 STRUKTUR SISTEM SIRKULASI
            Sistem sirkulasi terdiri dari sistem pembuluh darah dan sistem pembuluh limpa. Sistem pembuluh darah terdiri atas (1) Jantung yaitu sebuah organ yang berfungsi memompa darah, (2) Arteri yang berfungsi membawa darah ke organ-organ dan jaringan, (3) Aorta yang merupakan arteri jenis elastis, (4) Vena yang berfungsi mengembalikan darah ke jantung, (5) Kapiler adalah saluran kecil yang beranastomose, membelah diri, dan menyediakan diri untuk pertukaran berbagai zat antara darah dan jaringan.
Gambar 2.1. Struktur Sistem Sirkulasi
2.1.1 Jantung
         Jantung adalah sebuah pompa yang memiliki empat bilik. Dua bilik yang terletak di atas disebut  Atrium, dan dua yang di bawah disebut Ventrikel. Jantung juga dapat dibagi menjadi dua bagian,yaitu bagian kanan yang bertugas memompa darah ke paru-paru, dan bagian kiri yang bertugas memompa darah ke seluruh tubuh manusia. Atrium dan ventrikel masing-masing akan dipisahkan oleh sebuah katup, sedangkan sisi kanan dan kiri jantung akan dipisahkan oleh sebuah sekat yang dinamakan dengan septum. Katup jantung berfungsi terutama agar darah yang telah terpompa tidak kembali masuk ke dalam lagi.
Gambar 2.1.1. Jantung
Pembuluh yang mengembalikan darah dari jaringan ke atrium disebut dengan vena, dan pembuluh yang mengangkut darah menjauhi ventrikel dan menuju ke jaringan disebut dengan arteri. Kedua belahan jantung dipisahkan oleh septum atau sekat, yaitu suatu partisi otot kontinue yang mencegah percampuran darah dari kedua sisi jantung. Pemisahan ini sangat penting karena separuh jantung janan menerima dan memompa darah yang mengandung oksigen rendah sedangkan sisi jantung sebelah kiri memompa darah yang mengandung oksigen tinggi.
Sirkulasi jantung memiliki 3 komponen penting diantaranya yaitu : Jantung itu sendiri yang mempunyai fungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar timbul gradien dan darah dapat mengalir ke seluruh tubuh. Pembuluh darah yang mempunyai fungsi sebagai saluran untuk mendistribusikan darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan mengembalikannya kembali ke jantung sendiri.
Darah yang mempunyai fungsi sebagai medium transportasi dimana darah akan membawa oksigen dan nutrisi.
Jantung ketika bekerja secara berselang-seling berkontraksi untuk mengosongkan isi jantung dan juga berelaksasi untuk mengisi darah kembali. Siklus jantung terdiri atas periode sistol (kontraksi dan pengosongan isi) dan diastol (relaksasi dan pengisian jantung). Atrium dan ventrikel mengalami siklus sistol dan diastol terpisah. Kontraksi terjadi akibat penyebaran eksitasi (mekanisme listrik jantung) ke seluruh jantung. Sedangkan relaksasi timbul setelah repolarisasi atau tahapan relaksasi otot jantung. Jantung merupakan bagian yang terspeseialisasi dan memiliki 3 bagian, yaitu:
                        2.1.1.1 Endokardium
Endokardium, yang bersesuaian dengan selaput dalam dari pembuluh, meliputi suatu lapisan endotel dan suatu lapisan subendotel yg relatif tebal. tersusun dari jaringan penyambung,otot polos,dan serat-serat elastic. Katup-katup jantung adalah lipatan dari endokardium dimana unsur-unsur fibroelastisnya mencolok.
                        2.1.1.2 Myokardium
Myokardoium atau lapisan otot merupakan persesuaian selaput yang paling tebal dari pembuluh. Ia tersusun dari berkas-berkas otot yg saling melilit. Akan tetapi, jaringannya tidak serupa dengan selaput tebal pembuluh. Ia merupakan otot-otot dari jenis khas, otot jantung, yg tidak terdapat di bagian tubuh manapun. Dalam atrium, serat-serat ototnya tersusun dalam berkas yg membentuk suatu struktur yg menyerupai kisi-kisi. Dalam ventrikel, beberapa dari serat-serat otot pada permukaan dalam., tampak sebagai berkas-berkas terisolasi.
                        2.1.1.3 Epikardium
           Epikardium adalah bagian viseral dari kantong perikardial yang membungkus jantung. Penutupnya terdiri atas suatu lapisan tunggal dari sel-sel mesotel pipih.

            2.1.2 Arteri
Arteri adalah pembuluh yang keluar dari jantung menuju kapiler atau ruang hemosoel. Biasanya cairan yang ada didalamnya kaya akan oksigen dan miskin akan karbondioksida, tetapi kadar gas-gas dalam pembuluh tergantung pada tempat pertukaran gas. Dinding arteri yang lebih tebal menyediakan kekuatan dan elastisitas yang mengakomodikasikan aliran darah yang dipompakan secara cepat pada tekanan tinggi melalui arteri oleh jantung. Kekuatan tiap sistol ventrikelnya mendorong darah kedalam arteri dan melebarkannya agar dapat menampung darah tersebut. Pada  sewaktu diastole, kelenturan dinding bagian pertama arteri tersebut membantu mendorong darah ke bagian berikut dari arteri tersebut membantu mendorong darah kebagian berikut dari arteri yang kemudian menjadi lebar. Andaikan arteri itu pipa-pipa yang kaku, maka arteri akan mengantarkan pancaran-pancaran yang seirama dengan sistol ventrikel. Darah akan menerjang-nerjang seperti uap air yg masuk dengan deras dalam pipa radiator kosong.  Tersusun dari 3 selaput atau tunikum :
1.      Selaput dalam terdiri atas pelapis-pelapis dalam endotel, suatu lapisan antara jaringan penyambung, dan suatu lapisan luar dari jaringan elastis.
2.      Suatu selaput tengah terutama terdiri atas sel-sel otot polos yg tersusun secara sirkuler bercampuran dengan berbagai jumlah jaringan penyambung.
3.      Suatu selaput luar yg tersusun dari jaringan kolagen dan elastis
Arteti biasanya diklasifikasi sebagai besar, sedang dan kecil, tergantung pada jumlah dan susunan beberapa jaringan komponen dalam berbagai selaput.
Arteriola dan arteri kecil. Pembuluh yg mempunyai diameter 20-100 nanometer biasanya termasuk kelompok ini. Bila darah mengalir melalui arteriola kearah alas kapiler, ia memasuki serangkaian saluran-saluran kecil yg disebut metarteriola dan akhirnya, pada beberapa jaringan beberapa otot kerangka, mengalir melalui suatu sfinker prekapilerke dalam alas kapiler. Arteri kecil biasanya adalah arteriyg menghubungkan arteriola dengan arteri berukuran sedang.
Arteri berukuran sedang. Kebanyakan dari arteri tersebut seperti arteri aksiler, mesenterium, limpa, dan radial termasuk kelompok arteri sedang. Arteri-arteri ini mempunyai dinding yg relatif  tebal yg disebabkan oleh sejumlah otot yg terdapat didalamnya. Mereka dikenal sebagai arteri pendistribusi, berlawanan dengan yg disebut arteri elastis (arteri besar), seperti aorta, yg disesuaikan untuk aliran volume besar.
Aorta (arteri jenis elastis). Selaput aorta dilapisi sel endotel polygon pendek. Dibawah lapisan ini terdapat suatu lapisan yg mengandung serat-serat kolagen dan yg mengandung serat-serat kolagen dan elastin halus dan juga beberapa fibroblast terpencar. Susunan dinding arteri berpengaruh pada tekanan nadi dalam alas vaskuler. Pada usia tua, dinding arteri banyak kehilangan jaringan elastis dan jaringan otot mereka, yg diganti dengan jaringan berserat yg relative tidak melentur dan plaket-plaket yg mengapur. Akibatnya, tekanan darah yg ditimbulkan selama kontraksi jantung tidak teredam dan tekanan arterinya dapat meningkat tinggi selama sistol dan merosot sampai rendah sekali selama diastole. Ekstrim-ekstrim tekanan ini tercegah didalam alas vaskuler yg sangat elastis, dan luwes, dan aliran darahnya menjadi lebih mantap dan tenang. Jika tidak demikian akan merupakan aliran yg terputus –putus. Peregangan dan kontraksi arteri yg terjadi bergantian itu dengan sangat cepat menuju ke perifer (7,5 m per detik) dan dapat dirasakan sebagai denyut nadi, tetapi darah itu sendiri tidak mengalir secepat itu. Setelah arteri mencapai jaringan, arteri akan bercabang-cabang. Pada tiap cabang, rongga saluran menjadi makin sempit, tetapi jumlah luas penampang lintang cabang ini menjadi makin sempit, tetapi luas penampang lintang cabang ini menjadi jauh lebih besar. Karena itu kecepatan arus darah berkurang, karena darah tersebut bergerak dalam suatu area yg makin menjadi luas, seperti halnya sungai yg melebar dan mengalir kedalam suatu danau. Tekanan rata-rata darah juga menurun terus karena pergesekan darah yg bergerak didalam pembuluh. Tekanan darah terus menurun pada waktu darah tersebut mengalir melalui kapiler dan vena.
Gambar 2.1.2. Arteri dan Vena
            2.1.3 Aorta
              Intima aorta dilapisi dengan sel endotel poligon pendek. Di bawah lapisan ini terdapat suatu lapisan yang mengandung serat-serat kalogen dan elastis halus dan juga beberapa fibroblas terpencar. Bagian yang lebih dalam dari intima juga mengandung otot kalogen maupun otot yang berorientasi membujur serat-serat elastis. Membran elastis dalam terdiri atas dua atau lebih lamel yang berbaur dengan membran-membran serupa dari interna dan media. Oleh karena itu, ia sulit untuk diidentifikasikan.
              Selaput kedua atu media merupakan lapisan yang jauh lebih tebal yang hampir merupakan empat per lima dari tebal dindingnya. Ia terdiri dari campuran otot polos dan serat-serat elastis yang tersusun dalam lingkaran. Serat-serat elastis ini berdominasi dan bercampur, pada satu pihak dengan serat-serat elastis dari intima dan di pihak lain, dengan serat-serat elastis dari lapisan paling luar. Serat-serat otot polos bersatu untuk membentuk ban-ban yang bercabang.

            2.1.4 Vena
              Vena adalah bagian yang digunakan oleh darah untuk kembali ke jantung, mempunyai dinding yg sebagian besar terdiri atas jaringan penyambung kolagen, dengan serat otot dan serat elastis yang jauh kurang mencolok daripada dalam dinding arteri.karena jumlah jaringan elastisnya berkurang, maka vena tidak mempertahankan bentuknya setelah mati dan tampak pada irisan sebagai struktur yang bulat tak teratur. Pada umumnya, dinding vena tidak begitu tebal seperti pada arteri yg menyertainya tetapi lumennya labih besar. Organisasi dindingnya dalam 3 selaput pelapis, seringkali tak jelas. Bila sistemnya kita telusuri kembali dari kapiler kearah jantung, maka dapat kita amati vena kecil dan venula, vena berukuran sedang, dan vena besar.    
Darah mengalir melalui vena terutama sebagai akibat dari kerja otot, kapan saja kita bergerak, otot rangka kita yang menyebabkan darah mengalir melaluinya. Didalm vena besar kita, kelepak-kelepak jaringan yang berfungsi sebagai katup satu arah memungkinkan darah hanya mengalir menuju jantung.   
Vena kava superior (VKS) normal berukuran 6-8 cm dengan diameter 1-2cm. Vena ini terletak di mediastinum anterior, di depan trakea dan di sisi kanan aorta. Vena kava superior membawa aliran darah dari kepala dan leher kembali ke atrium kanan. Bagian VKS yang masuk ke rongga perikard sekitar 2-3 cm. 4 Pada bagian atas VKS bermuara vena brakiosefalik kanan dan kiri, brakiosefalik kanan menerima aliran darah dari vena subklavia dan jugular interna kanan, sedangkan vena brakiosefalik kiri menerima aliran darah dari vena subklavia dan jugular interna kiri.4.5 Drainase daerah kepala dan leher mempunyai 8 sistem kolateral vena-vena, di antaranya vena paravertebra, azigos-hemiazigos, mammaria interna, torakal lateral, jugular anterior, tiroidal, timik dan perikardiofrenik.

            2.1.5 Kapiler
Kapiler merupakan pipa endotel yg mempunyai diameter 7 sampai 9 nanometer. Mereka membentuk anyaman yang penyebarannya berkaitan dengan kegiatan metabolisme. Dinding kapiler terdiri atas suatu lapisan tunggal sel-sel endotel, terpisah dari suatu lapisan tipis jaringan penyambung oleh suatu membran basal. Sel-selnya tersusun sedemikian rupa sehingga sumbu panjang mereka sejajar dengan sumbu panjang kapilernya. Kapiler besar mempunyai 3-5 sel. Kapiler terbungkus oleh suatu selubung tipis serat kolagen atau retikuler dan suatu lapisan terputus-putus dari sel-sel perikapiler.
Beberapa dari sel-sel endotel terikat menjadi satu dalam susunan ujung bertemu ujung yg relative sederhana. Sel-sel endotel bertumpang tindih untuk membentuk sambungan.dalam kebanyakan sambungan terdapat suatu celah yg cukup besar yg terisi bahan padat electron.
              Kapiler dan venula bertanggung jawab terhadap pertukaran yg terjadi antara darah dan jaringan sekelilingnya. Beberapa faktor  terlibat dalam pertukaran itu, dan factor-faktor itu bervariasi pada berbagai lokasi dan dalam berbagai keadaan fisiologis. Pemindahan bahan-bahan dari kapiler ke jaringan terpengaruh oleh tekanan darah. Tekanan osmotic darah mempermudah reabsorpsi. Pertukaran melintasi dinding pembuluh jg dilakukan oleh gelembung-gelembung pinositosis melalui pori-pori dalam dinding sel dan didaerah-daerah sambungan sel. Venula tampak teristimewa peka terhadap zat-zat yg mempertinggi pelintasan makromolekul dari alas kapiler ke dalam cairan jaringan.
Transfer zat-zat yg sangat penting antara darah dan cairan interstisial yg menggenangi sel-sel berlangsung melintasi dinding endotelium tipis kapiler. Beberapa zat bias dibawa melewati sel endothelium dalam bentuk vesikula yg terbentuk melalui endositosis pada salah satu sisi sel itu dan kemudian membebaskan isinya melalui eksositosis pada sisi yg berlawanan, zat-zat lain yg dihasilkan hanya sekedar berdifusi antara darah dan cairan interstisial. Molekul kecil, seperti oksigen dan karbondioksida, berdifusi melalui celah antara sel-sel yg bersebelahan. Akan tetapi, transport melalui celah tersebut sebagian besar terjadi melalui aliran massal, yaitu pergerakan cairan akibat adanya tekanan. Tekanan hidrostatik (tekanan darah) didalam kapiler mendorong cairan (air dan zat terlarut kecil seperti gula, garam,oksigen,dan urea) melalui celah kapiler. Sel-sel darah yg tersuspensi dalam darah dan sebagian besar protein yg terlarut dalam darah terlalu besar ukurannya untuk bias melewaati endotelium dengan mudah sehingga masih tetap berada dalam kapiler. Cairan mengalir keluar dari kapiler pada ujung hulu di dekat arteriola, tetapi memasuki kembali bagian muara didekat venula. Sekitar 85% cairan yg meninggalkan darah pada ujung arteri hamparan kapiler masuk kembali ke darah dari cairan interstisial yg terdapat di ujung vena, dan 15% sisa cairan yg hilang dari kapiler akhirnya kembali kedarah melalui pembuluh system limfatik.

2.2 POMPA JANTUNG
Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua belah bagian, dari atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini sejak lahir tidak pernah tersambung. Belahan ini terdiri dari dua rongga yang dipisahkan oleh dinding jantung. Maka dapat disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat rongga, serambi kanan & kiri dan bilik kanan & kiri. Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik harus melawan gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas, khususnya di aorta, untuk memompa ke seluruh bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah. Dua pasang rongga (bilik dan serambi bersamaan) di masing-masing belahan jantung disambungkan oleh sebuah katup. Katup di antara serambi kanan dan bilik kanan disebut katup trikuspidalis atau katup berdaun tiga. Sedangkan katup yang ada di antara serambi kiri dan bilik kiri disebut katup mitralis atau katup berdaun dua.
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam serambi kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam bilik kanan.
Darah dari bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.
Darah yang kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke serambi kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.
Darah dalam serambi kiri akan didorong menuju bilik kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.













Gambar 2.2. Pompa Jantung
BAB III
PENUTUP

3.1  Rangkuman
1.      Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel.
2.      Sistem sirkulasi pada tubuh manusia terdiri atas lima organ penting yaitu:
a.       Jantung yaitu sebuah organ yang berfungsi memompa darah.
b.      Arteri yang berfungsi membawa darah ke organ-organ dan jaringan.
c.       Aorta yang merupakan arteri jenis elastis.
d.      Vena yang berfungsi mengembalikan darah ke jantung.
e.       Kapiler adalah saluran kecil yang beranastomose, membelah diri, dan menyediakan diri untuk pertukaran berbagai zat antara darah dan jaringan.
3.      Organ organ sirkulasi memiliki struktur yang sesuai untuk mendukung fungsinya.
4.      Jantung memiliki 3 bagian, yaitu:
a.       Endokardium
b.      Myokardium
c.       Epikardium
5.      Arteri merupakan pembuluh yang keluar dari jantung menuju kapiler atau ruang hemosoel.
6.      Aorta merupakan bagian yang dilapisi dengan sel endotel poligon pendek.
7.      Vena merupakan bagian yang digunakan oleh darah untuk kembali ke jantung.
8.      Kapiler merupakan pipa endotel yang tersusun atas sel-sel endotel.
9.      Pompa jantung terjadi pada 4 ruang pada jantung ke seluruh pembuluh darah.



DAFTAR PUSTAKA

Bevelander dan Ramaley. 1988. Dasar-dasar Histologi.Jakarta: Erlangga
Br, Med J. 1980. Measurement of human blood. (diakses 28 Oktober 2012)
Eddy, Jb. 2012. http//www.pulmonologychannel. com/hemoptysis /treatment/shtml 7.http//www. endonurse.com/articles/07/aprfeat5.html (diakses 28 Oktober 2012)
Fohnson dan raven, dkk. 1997 . Biology Fourth Edition. New York: Mc graw hill
Mitchell, Reece. 2004. Biology edisi 5 jilid 3. Jakarta: Erlangga
Ramli, Rosdiana. 2012. http://www.infofisioterapi.com/pembuluh-kapiler-dan-limfa.html (diakses tanggal 28 Oktober 2012)
Reul, M Helmut and Mustafa. Blood Pumps For Circulatory support  (diakses tanggal 29 September 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar